jump to navigation

Ada Dana “Yahudi “ di Bank Century Januari 15, 2010

Posted by Qolam_v in Nasional.
add a comment

Robert Tantular membenarkan adanya saham yang dikuasai pialang Yahudi itu. Saham Bank CIC dijual ke Quantum Fund sekitar 19 persen

Hidayatullah.com–Dana milik pialang Yahudi, George Soros, ternyata juga tersimpan di Bank Century. Hal itu terungkap dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Angket Kasus Bank century di DPR, Senin (11/1).

Dalam rapat pansus dengan agenda meminta keterangan dari mantan pemegang saham Bank Century, Robert Tantular dan Kepala Internal Audit Bank Century, Suzanna Choa, anggota Pansus dari Fraksi Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menanyakan tentang dana George Soros di Bank Century.

Robert membenarkan adanya saham yang dikuasai pialang Yahudi itu. Robert mengaku menjual sebagian saham Bank CIC ke Quantum Fund sekitar 19 persen (saham).

Pada tahun 1999 Direktur Utama Bank CIC Robert Tantular menjual sebagian saham Bank CIC kepada kepada Quantum Fund milik Goerge Soros.

“Tahun 1999 saya jual saham saya ke Quantum Fund, milik Goerge Soros,” ujar Robert Tantular di hadapan Pansus Bank Century. Namun ia tidak menjelaskan berapa besar saham yang dijual kepada Goerge Soros tersebut.

Robert mengisahkan, Bank CIC adalah bank milik keluarga yang berdiri sejak tahun 1990. Lalu pada tahun 1997, Bank CIC go public dan kepemilikan saham keluarga berkurang menjadi 70%.

Ia menuturkan, Bank CIC mulai melakukan akuisisi pada tahun 2001 saat Rafat Ali Rifwi masuk ke dalam CIC. Dan pada tahun 2000, Robert mundur dan digantikan direktur asing.

Ia mengatakan selama dirinya menjabat sebagai Dirut pada tahun 1997-2000, Bank CIC tidak pernah mengalami permasalahan. Ia mengaku Bank CIC termasuk bank yang sehat. Hal itu terbukti pada saat krisis 1997-1998 Bank CIC dapat bertahan.

“Tahun 1997-2002 CIC tidak ada masalah, ya teguran biasa, tapi tidak sampai besar,” katanya.

Robert tidak mengungkapkan apakah saham yang dibeli Quantum Fund itu juga berlanjut hingga Bank Century dinyatakan gagal dan perlu diambilalih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). [jppn/inl/cha/www.hidayatullah.com]

Wisata Dakwah Muslimah Papua Januari 15, 2010

Posted by Qolam_v in Budaya & Wisata, Nasional.
add a comment

Kabupaten Raja Ampat, Papua, memiliki populasi muslim sebanyak lima puluh persen, selebihnya pemeluk agama lain

Hidayatullah.com–Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) dan Badan Koordinasi Majelis Ta’lim (BKMT) Kabupaten Raja Ampat Papua Barat, bekerjasama mengadakan wisata dakwah ke ibu kota Jakarta. Wisata ini sudah berjalan sejak beberapa hari ini di Jakarta.

Hari Rabu (13/01) rombongan ini bersilaturrahim ke markas Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Kramat Raya Jakarta Pusat. Mereka disambut meriah oleh ibu-ibu dari muslimah Dewan Dakwah.

Wisata dakwah ini dikuti sebanyak 50 orang ibu-ibu majelis ta’lim dari Papua Barat, khususnya muslimah dari Kabupaten Raja Ampat. Yang spesial, rombongan majelis ta’lim ini langsung dipimpin oleh istri Wakil Bupati Raja Ampat Markus Wanma, M.Si.

Rombongan yang didominasi paras khas wanita Papua ini, dalam semua kegiatannya, sumber pembiayaan sejak keberangkatan hingga kembali, merupakan kontribusi penuh dari kocek Markus Wanma.

“Ini atas dukungan dari Bupati sendiri, langsung. Kita bersyukur, di daerah kami agama itu sudah seperti agama keluarga,” cetus Ketua AFKN Raja Ampat Alfaris Labagu, MH.

Labagu yang ditemui Hidayatullah.com di sela-sela acara, mengatakan, kegiatan wisata dakwah tersebut untuk menjalin silaturrahim dengan majelis ta’lim yang lain yang ada di Jakarta. Selain itu, lanjut Labagu, wisata ini juga untuk saling berbagi pengalaman antar-pegiat majelis-majelis ta’lim.

“Sekaligus mereka belajar menggali pengalaman selama wisata ini. Juga yang belum pernah naik pesawat, biar bisa naik pesawat,” tambah Labagu, dengan logat timur yang kental.

Dijelaskan Labagu, kini Kabupaten Raja Ampat memiliki populasi muslim sebanyak lima puluh persen, selebihnya pemeluk agama lain. Angka itu, jauh menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Padahal daerah ini dulunya adalah wilayah yang memiliki penduduk mayoritas muslim, sebab statusnya sebagai salah satu peninggalan kerajaan Islam Tidore.

“Mulai mengalami penyusutan sejak dilakukan pemekaran kabupaten. Sehingga banyak warga lain masuk ke Raja Ampat ini, yang kemudian menambah populasi agama lain di sana,” jelas pria tambun yang juga Kepala Dinas Keuangan Kabupaten Raja Ampat ini.

Lebih jauh dijelaskan Labagu, meskipun keadaannya seperti itu, kehidupan beragama di Raja Ampat sangatlah kondusif. Agama bagi masyarakat Raja Ampat, tidak akan memisahkan rasa kekeluargaan di antara mereka.

“Jadi di sana biasa ada dibilang agama keluarga. Dalam satu keluarga ada berbagai macam agama, tapi tetap sangat menjaga kekerabatan. Kristen, misalnya, itu mereka punya piring sendiri. Untuk yang muslim, mereka juga sudah sedia,” tukas Labagu. [ain/www.hidayatullah.com]

Kecanduan Komputer Sudah Menjadi Masalah Nyata Januari 15, 2010

Posted by Qolam_v in Kesehatan.
add a comment

Banyak ahli psikiatri AS mengamati bahwa kebiasaan obsesif terhadap internet dan game tidak berbeda dengan bentuk kecanduan lainnya

Hidayatullah.com–Mungkin kita akan bergurau ketika membicarakan masalah ini, tetapi kebanyakan orang tidak menganggap kebiasaan meng-update status di Twitter atau Facebook sebagai kecanduan yang nyata.

Menurut statistik Facebook, rata-rata penggunanya menghabiskan waktu lebih dari 55 menit per hari. Sementara pengguna Twitter mengirimkan rata-rata 27.3 juta posting per hari, totalnya 8 miliar posting sejak awal situs diluncurkan pada 2007.

Selain itu waktu yang dihabiskan di online game juga tidak sedikit. World of Warcraft mengaku mempunyai 11 juta anggota, jumlah itu terus bertambah. Jelaslah bahwa banyak sekali kehidupan moderen dihabiskan di depan layar komputer.

Internet memang memperkaya hidup kita dalam banyak hal. Teknologi ini memungkinkan pengguna mendapatkan banyak informasi, hiburan, dan mempererat hubungan dengan kerabat dan teman dengan cara, yang sebelumnya tidak mungkin. Tetapi kapan obsesi kita akan web dan video game menjadi kecanduan yang nyata, dan seberapa bahayakah hal tersebut?

Dalam beberapa hal, pengguna bukan saja tergoda dengan daya tarik internet, tetapi dengan keuntungan finansial yang ditawarkan melalui online.

Di negara-negara yang melegalkan perjudian, biasanya lebih dari sekedar permainan poker online. Di Korea Selatan, keahlian bermain video game seperti Xbox 360 dan Playstation 3 bisa menghasilkan uang banyak.

Permainan multi-player sangat populer di negara itu dan bahkan dianggap olah raga dan diliput televisi. Di sini pemain profesional bahkan bisa menghasilkan lebih dari $100,000 per tahun dan menarik banyak penggemar.

Pemain muda dari semua daerah di Korea Selatan membentuk atau bergabung dalam liga sebagai usaha untuk mendapatkan uang dari fenomena tersebut. Banyak individu menghabiskan waktu tak terhitung bermain video game dengan harapan mendapatkan kemampuan yang cukup untuk pertandingan. Dalam lingkungan ini, pemain muda bisa menghabiskan lebih dari 30 jam per minggu bermain video game.

Korea Selatan dijuluki rumah budaya gamer paling ekstrim, dengan perkiraan 2.4 persen populasi berumur 9 hingga 39 tahun mengalami kecanduan game dan komputer.

Dalam beberapa kejadian, dedikasi terhadap game bisa menjadi fatal. BBC baru saja memberitakan kisah seorang pria berusia 28 tahun yang jatuh pingsan dan meninggal setelah bermain sesi game marathon selama 50 jam. Menurut polisi, lelaki ini hanya tidur dan makan sedikit saja, dia menfokuskan hidupnya ke dalam game. Asumsi penyebab kematian adalah gagal jantung karena sangat kelelahan.

Di Amerika, klasifikasi obsesi video game dan komputer sebagai kecanduan belum dipublikasi meluas. Selain itu perawatan untuk masalah ini juga tidak mendapat perhatian.

Pada 2007, ada gerakan untuk memasukkan ketagihan bermain game dan Internet ke dalam Diagnostic and Stastical Manual of Mental Disorders (DSM) dari American Psychiatric Association (APA). Kemudian ditolak karena para ahli beranggapan tanpa penelitian lebih lanjut, masalah tersebut belum bisa diputuskan.

Industri game online juga tidak bersedia mengakui bahwa video game yang sangat dinamis ini tergolong kecanduan. Green Pixels, sebuah situs yang menyediakan informasi game online pernah menyajikan artikel awal tahun ini dengan judul, “Game Addiction: Real Threat or Media Hype?” Mereka menulis bahwa menurut Presiden Entertainment Consumers Association, Hal Halpin, membandingkan video game dengan obat adalah “propaganda media yang bodoh dan tidak berdasar. Masalah argumen tersebut adalah hubungannya dengan hipotesa yang salah yaitu: game, seperti musik dan film, dikonsumsi atau dimakan dengan cara yang sama seperti alkohol, rokok dan narkotika.”

Di beberapa negara, kecanduan komputer sudah menjadi masalah yang nyata. Contohnya, China sudah tergolong negara pertama yang mengidentifikasi dan menawarkan perawatan untuk masalah kecanduan internet dan komputer.

China mempunyai jumlah pengguna internet terbesar di dunia (hampir 300 juta), tetapi mereka juga mempunyai pusat perawatan kecanduan internet yang paling baik. Bergaya militer, banyak dari fasilitas itu ditemukan di dekat basis militer.

Salah satu pusat perawatan ini berada diluar Beijing, dijalankan oleh ahli psikologi China Tai Ran, bertujuan untuk merawat kecanduan yang diakibatkan oleh nonsubstansi, termasuk kerja, belanja, dan internet. Fasilitas ini sering menggunakan perawatan agresif untuk mematahkan kecanduan seseorang.

Sementara APA masih berencana mengidentifikasi kecanduan computer. Banyak ahli psikiatri profesional di AS telah mengamati bahwa kebiasaan obsesif terhadap internet dan game tidak berbeda dengan bentuk kecanduan lainnya.

Bagi orang tua yang khawatir terhadap kemungkinan kecanduan anak-anak Anda akan video game, http://www.video-game-addiction.org memberikan informasi tentang cara mengenali masalahnya dan metode untuk merawatnya.

Dalam situs itu dikatakan, “Tentu saja semua pemain game bukan kecanduan, banyak remaja bisa bermain video game selama beberapa jam seminggu, bisa menyeimbangkan dengan baik aktivitas sekolah, mendapat nilai cukup baik, bergaul dengan teman dan kewajiban keluarga. Tetapi untuk sebagian remaja, game telah menjadi keinginan yang tidak terkontrol. Studi memperkirakan 10 hingga 15 persen pemain game menunjukkan tanda-tanda yang cocok dengan deskripsi WHO sebagai kecanduan. Seperti berjudi dan kelakukan obsesif lainnya, remaja bisa menjadi begitu terikat di dalam fantasi bermain sehingga mengabaikan keluarga, teman, pekerjaan dan sekolah.” [tet/www.hidayatullah.com]

Pimpinan Aliran Surga Eden Diamankan Polisi Januari 15, 2010

Posted by Qolam_v in Nasional.
add a comment

Laporan Andi (40), orang yang mengaku pernah menjadi pengikut ajaran itu mengatakan, pemimpin ajaran ini boleh menggauli pengikut yang perempuan

Hidayatullah.com–Petugas Reserse Kriminal dan Perlindungan Perempuan Polda Jabar bersama puluhan anggota ormas Islam Kota Cirebon, Kamis (14/1) menggerebek dua rumah yang diduga sebagai tempat kegiatan Surga Eden, ajaran sesat pimpinan Ahmad Tantowi.

Dalam penggerebekkan tersebut Ahmad Tantowi dan beberapa pengikutnya yang sebagian besar perempuan melakukan perlawanan. Tantowi mencabut keris dan berusaha melawan sebelum diringkus petugas.

Polisi Jawa Barat menahan tiga pentolan aliran Surga Eden, Cirebon. Mereka adalah Ahmad Tantowi, 57 tahun dan istrinya, Endang, 33 tahun serta pengabdi sekaligus perekrut Imam Junaedi, 36 tahun.

“Ketiganya ditahan tapi belum ditetapkan sebagai tersangka, baru calon tersangka. Karena harus ada pembuktian dulu terutama tentang dugaan penodaan agama oleh saksi ahli,”kata Direktur Reserse Kriminal Polda Jawa Barat Kombes Abdul Halim di kantornya, Kamis (14/1).

Penggerebekan pertama pada sebuah rumah di Desa Pamengkan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, yang diberi nama Istana Surga Eden, yang disebut-sebut sebagai tempat pembaiatan anggota sekaligus tempat tinggal sang pemimpin ajaran yang dinilai sesat itu.

Petugas juga mendatangi rumah milik Ahmad Tantowi, tidak jauh dari rumah pertama. Menurut Ahmad Tantowi, rumah itu tempat tinggal anak asuhnya. Mereka diamankan dari rumah Tantowi yang juga markas kelompok aliran ini, di Desa Pamengkang RT 05 RW 05, Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Sedikitnya 13 orang diamankan dari lokasi.

Selain Ahmad Tantowi, tujuh pengikutnya juga ikut dibawa ke Mapolda Jabar. Dari rumah itu polisi menyita antara lain satu paket dan satu kopor buku ajaran Surga Eden, 5 buku cara berhubungan seksual, 60 lembar kwitansi pengikut Surga Eden. Juga sejumlah foto bugil Tantowi berikut 20 rel film negatifnya. Petugas juga menemukan sebuah kolam yang dihiasi patung wanita telanjang, persis di depan kamar Tantowi. Selain itu ditemukan juga keris dan berbagai benda yang diduga digunakan sebagai alat ritual.

“Pengerebekan itu atas laporan masyarakat Selasa lalu, atas nama Andi” kata Abdul Halim.

Ketiganya terancam dijerat Kitab Undang-undang Hukum Pidana pasal 165 huruf (a) tentang penodaan agama. Juga pasal 285 tentang pencabulan, dan pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan. “Ancaman hukumannya bisa 9 tahun penjara ,”kata Abdul Halim.

Sebagaimana diketahui, Surga Eden diduga menyampaikan ajaran aneh. Ahmad Tantowi, sang pemimpin mengklaim sebagai Allah penguasa alam semesta. Dalam menyelenggarakan ajarannya, Tantowi dibantu istrnya Endang dan Andi.

Eden juga dinilai merekrut pengikut perempuan dari wilayah Cirebon dan sekitarnya. Pengikut digembleng ajaran antara lain para umat Surga tidak perlu menjalankan ajaran rukun Islam seperti shalat, puasa, dan lainnya. Tantowi juga mencap umat diluar Surga Eden sebagai kafir.

Ajaran ini juga dinilai menghalalkan para pengikutnya merampas harta milik umat non diluar Surga dengan syarat menghibahkan 20 persen harta rampasan kepada Tantowi.

Pengikut perempuan diwajibkan mengikuti upacara penyucian untuk dibaiat menjadi bidadari. Laporan Andi (40), orang yang mengaku pernah menjadi pengikut ajaran itu mengatakan, Ahmad Tantowi menyatakan diri sebagai Tuhan dan boleh menggauli pengikut perempuannya.

“Saya pernah menjadi pengikut Surga Aden ini. Namun setelah ada upaya Tantowi akan menggauli istri saya dengan dalih syarat menjadi pengikutnya, saya tidak terima dan langsung keluar dari ajaran dia. Kemudian saya laporkan hal ini kepada polisi,” kata Andi.

Sementara itu berdasarkan penuturan warga setempat, Ahmad Tantowi dikenal warga sebagai seorang penjual barang antik yang dermawan.[ti/tt/ant/www.hidayatullah.com]

Aleg Norwegia Gunakan Kartun Nabi, Sebagai Foto Profil di Facebook Januari 15, 2010

Posted by Qolam_v in IPTEK, Nasional.
add a comment

Pelecehan terhadap nabi junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW, sepertinya akan terus berlanjut. Masih hangat dalam benak kita, peristiwa yang menimpa kartunis Denmark penggambar kartun yang menghina Nabi Muhammad, yang hampir mati diserang orang. Atau peristiwa yang lebih lama lagi, yang di alami oleh seorang belanda penghina Islam – Van Gogh – yang harus mati terhina di pinggar jalan, dengan tikaman di dadanya dan beberapa peluru bersarang di tubuhnya. Namun semua itu tidak menjadi pelajaran bagi sebagian masyarakat yang katanya menjunjung kebebasan berekspresi, seperti yang dilakukan oleh politisi Norwegia ini. Anggota parlemen Norwegia dari Partai Kemajuan, Ulf Erik Knudsen, menggunakan ‘kartun menghina Nabi Muhammad’ sebagai foto profilnya di Facebook. “Saya melakukannya sebagai ekspresi solidaritas dengan orang yang terancam oleh kekuatan-kekuatan yang ingin membatasi kebebasan berekspresi. Saya percaya bahwa seharusnya media Norwegia mencetak ulang kartun tersebut lebih sering lagi,” kata Knudsen kepada VG Net. Politikus dari Partai Kemajuan tersebut sampai saat ini belum menerima ancaman apapun mengenai penggunaan kartun Nabi Muhammad dan ia sendiri tidak takut atas keselamatan dirinya meskipun semakin meningkatnya jumlah umat Muslim di Oslo. “Sejauh yang saya tahu, wacana di Norwegia tentang isu ini telah tersebar luas dan bahkan muslim Norwegia tampaknya santai-santai saja.” Dia tidak mempertimbangkan konsekuensinya, sebelum memilih gambar kartun yang menghina nabi Muhammad sebagai foto profil di Facebook. “Ini bukan hal baru. Saya sudah diancam dengan pembunuhan sebelumnya karena mendukung Israel. Kami, di sini di Norwegia, menjamin kebebasan berekspresi. Saya diancam oleh kelompok-kelompok Muslim tertentu, yang pemikirannya sama sekali bertentangan dengan nilai-nilai barat kami, “kata Knudsen. Polisi Keamanan Norwegia (PST) tetap waspada terhadap keamanan politisi Norwegia dan orang lain [media] yang terlibat dalam kontroversi kartun Nabi Muhammad. Juru bicara kepolisian, Martin Bernsen, percaya bahwa polisi seharusnya tidak punya opini terkait apakah seorang politisi mempublikasikan kartun tersebut atau tidak. “Pengalaman kami sebelumnya mengatakan bahwa mencetak ulang kartun Muhammad akan memiliki konsekuensi, tetapi PST tidak memiliki pendapat mengenai masalah ini.” Pada Tahun Baru yang lalu, Kurt Westergaard yang menggambar kartun penghinaan terhadap nabi Muhammad, diserang di rumahnya di Denmark oleh seorang muslim somali dengan kapak. Sayangnya dia tidak tewas dalam serangan tersebut.(fq/vg)

Sumber: eramuslim.com