jump to navigation

Allahu Akbar!! Pasar Kebayoran Lama Hangus Terbakar, kecuali Masjid. April 5, 2010

Posted by Qolam_v in Nasional.
add a comment


(wartaislam.com) JAKARTA- Kebakaran di Pasar Kebayoran Lama yang menghanguskan seluruh lantai tiga bangunan tersebut, ternyata masih ada yang bediri kokoh, sebuah masjid yang berada di lantai tiga tersebut tidak tersentuh api sedikit pun.

Menurut penjaga masjid tersebut, seharusnya Masjid Darussalam ikut terbakar karena dekat dengan mesin blower dan gudang Ramayana. “Seharusnya masjid ini pun ikut terbakar, karena ruang mesin blower meledak dan jaraknyta hanya sekitar dua meter,” ungkap Uju Haerudin saat di temui di Masjid tersebut, Minggu (4/4/2010).

Kemudian Uju pun menunjukan kepada wartawan Tribunnews.com posisi gedung Ramayana yang memang berdekatan. Terlihat ruang mesin blower Ramayana yang terbakar dekat dengan gubuk yang terbuat dari kayu.

“Ini dek, lihat sendiri, gubuk ini tepat di depan ruang mesin, waktu kebakaran ruangan ini meledak. Ya logikanya menyambar gubuk ini dan merambat ke kubah masjid,”jelas Uju.

Selain itu, dinding yang memisahkan Ramayana dengan masjid tersebut pun justru ambuknya ke dalam gedung Ramayana sendiri. “Ini kan tinggi dek, kenapa gak jatuhnya ke arah atap masjid, ini lah mukzizat Allah,”jelasnya lagi.

Berdasarkan pantauan wartawan, ruang mesin blower di Rmasih panas dan dari atas kubah masjid terlihat asap masih mengepul dari puing-puing Ramayana. “Ini gudang Ramayana tepat bersebelahan dengan masjid ini, disini pasti banyak barang-barang yang mudah terbakar, tapi syukur lah masjid ini masih berdiri kokoh,”ungkapnya.

Namun kedua toilet masjid tersebut ikut terbakar karena posisinya tepat berada di bawah ruang mesin blower. Sampai saat ini air di masjid tidak ada karena kebakaran tersebut merusak kolam penampungan air yang berada tepat diatas masjid tersebut.
sumber : tribunnews
foto : tribunnews

Riki Teddy, Bassis Jamrud, Menggagas Majlis Taklim Rocker April 4, 2010

Posted by Qolam_v in Profil.
add a comment


(wartaislam.com) Jelang Magrhrib di bilangan Permana 36, Citeureup, Cimahi. Sebuah rumah megah dengan pekarangan yang cukup luas, dan gerbang tinggi namun tak terkunci, tampak sepi. Sejam berlalu, selepas adzan Isya, satu persatu pemuda dan jemaah paruh baya berkendaraan motor, pun mobil, mulai berdatangan masuk ke rumah tersebut.

Unik. Diantara mereka ada yang berpenampilan gaul, funky, dengan rambut gondrong dan anting bergelantung di daun indera pendengarannya. Tapi, ada pula yang berpenampilan rapi, berkalung sorban, berpenutup kepala kopiah, lengkap dengan baju koko membalut badan.

Suasana kontras berubah cair, layaknya kolega lama yang tak bersua, penuh canda tawa.
Itulah suasana Majelis Taklim (MT) Permana 36. Majelis Taklim yang digagas oleh Riki Teddy, bassis personil Jamrud, Band Rock papan atas, yang terkenal dengan lagunya, Ningrat.

Hikmah Fobia Ketinggian

Di masa jayanya, jadwal tur promo album Jamrud ke berbagai daerah begitu padat. Transportasi udara menggunakan pesawat terbang, tentu menjadi bagian dari rutinitas yang tak mungkin dihindari.

Malang bagi Riki. Setiap kali hendak naik pesawat, badannya menggigil dan berkeringat, seperti orang ketakutan. Kematian seakan berdiri tepat di depan matanya, saat ia kemudian duduk di bangku pesawat.

Tapi ternyata, ada hikmah luar biasa di balik fobia ketinggian yang ia derita. Setiap waktu, Riki selalu ingat kematian. Puncaknya, saat Riki ditanya oleh buah hati dia sendiri yang masih kecil, tentang, apa Islam dan bagaimana cara shalat.

Merespon pertanyaan itu, pertengahan 2004, Riki diperkenalkan oleh rekannya, Daeng dan Dani, kepada ustadz Aang Umansyah, seorang alumnus Ponpes Darussalam, Taskmalaya. Ia kemudian meminta sang Ustadz mengajarkan cara membaca Alquran pada anak dan istrinya.
Sebagai seorang juru dakwah, Ustazd Aang senang saja menerima permintaan tersebut.

Namun, betapa terkejutnya dia (ustadz_red), setelah mengetahui ternyata rumah Riki itu sarang para musisi, fans Jamrud dan anak-anak band lain. Mereka saban malam biasa bermain gapleh, bilyard, mabuk dan aktivitas serupa hura-hura, seperti citra kebanyakan pemain band.

Meski begitu, Ustadz Aang berusaha tetap tegar. Agar kehadirannya tidak mengagetkan teman-teman Riki, ia dengan sabar mencoba beradaptasi dan bergabung. “Saya ngajar ngaji, dan saya juga belajar bilyard,” ungkap Ustadz Aang kepada Alhikmah, mengenang suasana lima tahun lalu di kediaman Riki.

Perubahan Positif

Di penghujung 2004, setelah anak dan istrinya belajar Alquran kepada Ustadz Aang, Riki pun tertarik ikut belajar membaca Kitab Suci umat Islam ini. Lambat laun setelah banyak ayat yang dibaca, Riki pun sadar bahwa Islam itu mewajibkan shalat.

Suami dari Maren Lini ini kemudian memutuskan untuk shalat, meski dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. “Saya shalat di kamar pakaian yang sebelumnya saya kunci. Malu, dong, rocker masa shalat,” kenang ayah empat anak ini.

Selang beberapa hari Riki memberanikan diri untuk menampakan perubahan sikapnya. Disela-sela pembicaraan bersama temannya, Riki terkadang menyinggung-nyinggung Islam. Ia juga tak sungkan menghentikan aktifitasnya di saat waktu shalat telah tiba.

Bahkan kepada teman-teman dekatnya, Riki dengan terang-terangan mengajak mereka untuk mempelajari Islam. “Ayolah kita ngaji. Kalau dulu ngajak ngga bener, Sekarang coba ngajak bener,” tutur ayah dari Viosy, Vabia, Valdisa dan Valdinan ini.

Awal 2005 menjadi titik tolak lahirnya majelis taklim ini. Setelah mengajak teman-temannya, Riki beserta keluarga dekat memutuskan untuk sama-sama belajar Islam kepada Ustadz Aang. Dipilihlah malam Senin, malam Kamis serta malam Sabtu sebagai jadwal rutin pengajian.
Seiring waktu berjalan, satu persatu teman Riki mulai berguguran. Alasannya beragam. Ada yang karena kesibukan, ada pula yang menolak ikut mengaji. Namun tak sedikit yang tetap konsisten mendalami Islam.

Jelang Ramadhan 1425 H (2005), Riki beserta teman-temannya berinisiatif mengadakan shalat tarawih. Maka diundanglah masyarakat sekitar untuk shalat tarawih bersama yang diadakan di rumah Riki.

Setiap kali usai melaksanakan shalat tarawih, Riki bersama jamaah kerap berdiskusi masalah ke-Islaman hingga subuh menjelang. Selain masyarakat sekitar yang ikut nimbrung, ustadz-ustadz lain pun mulai bergabung untuk saling mentransformasikan ilmu yang dimilikinya.
Kepergian bulan Ramadhan menyimpan kerinduan yang mendalam untuk terus menjalin silaturahim dan mengkaji ilmu yang telah lama berjalan. Maka untuk mengobati kerinduan itu diadakanlah kajian Islam rutin, setiap Jumat malam.

Dalam kajian Jumat malam ini baik Riki ataupun Ustadz Aang beserta yang lainnya sepakat untuk tidak menggunakan nama organisasi tertentu, ormas Islam tertentu atau bahkan partai politik tertentu.

“Saya tidak melihat apapun latar belakangnya. Yang penting Islam, ayo kita sama-sama mengkaji. Saya hanya memfasilitasi, bukan untuk kelompok, golongan atau partai,” ungkap Riki. Kajian ke-Islaman yang disampaikan pun bervariasi, mulai dari ibadah, muamalah, siyasah dan lainnya.

Ustadz yang diundang juga beragam; mulai Hari Mukti, mantan rocker yang kini menjadi da’i, Ustazd Dedi Rahman pengisi tetap tausyah di salah satu radio swasta di Bandung, dr. H. Hani Rono Sulityo Sp. OG (K) MM, serta ustadz-ustadz lainnya.
sumber : alhikmahonline

Awas!! Beredar Rokok Mengandung Babi! April 4, 2010

Posted by Qolam_v in Kesehatan.
add a comment


(wartaislam.com) SYDNEY – Sebuah penelitian menghasilkan kesimpulan yang cukup mengagetkan. Diindikasikan sekira 185 merek rokok menggunakan darah babi, sebagai campuran pada bagian filter rokok.

Kesimpulan itu didapat dari para peneliti Belanda yang telah melakukan riset terhadap sejumlah merek rokok. Hasilnya ditemukan hemoglobin babi pada filter rokok.

Profesor Simon Chapman dari Universitas Sydney mengatakan, penelitian ini menyibak komposisi rokok yang selama ini memang sangat tertutup, dengan kedok rahasia perusahaan.

Prof Chapman juga berpendapat, riset ini telah mengakomodir kepentingan agama yang secara khusus melarang mengkonsumsi daging babi, seperti bagi umat Muslim dan Yahudi.

“Saya pikir, beberapa kelompok yang sangat taat akan mengemukakan pendapat bahwa kandungan babi dalam rokok sangat menyinggung,” kata Prof Chapman, seperti dikutip news.com.au, Selasa (30/3/2010). “Tentu komunitas Yahudi akan menyikapi hal ini dengan sangat serius. Begitu juga umat Islam serta para vegetarian,” tambah dia.

Penelitian tersebut mengungkapkan, hemoglobin babi digunakan untuk membuat rokok filter lebih efektif menahan bahan kimia berbahaya, sebelum perokok menghisap dan masuk ke dalam paru-paru.

Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah. Fungsi unsur tersebut sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru  ke seluruh tubuh hewan mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.

Setidaknya satu merek rokok yang dijual di Yunani telah dikukuhkan menggunakan hemoglobin babi dalam proses pembuatannya, tanpa diketahui para konsumen. Sayangnya tidak disebutkan nama merek rokok tersebut.

“Jika Anda seorang perokok dan beragama Islam atau Yahudi, maka Anda mungkin ingin tahu bagiamana cara mengetahui apakah rokok yang ada hisap mengandung hemoglobin babi atau tidak?” kata Prof Chapman.
sumber : okez
ilustrasi : Corbis.com

“Emak Ingin Naik Haji” Dominasi FFB 2010 April 4, 2010

Posted by Qolam_v in Film.
add a comment


(wartaislam.com) BANDUNG – Film Emak Ingin Naik Haji produksi Mizan Production & Smaradhana Pro mendominasi perolehan nominasi pada penyelenggaraan Festival Film Bandung (FFB).

Dari dua belas kategori yang diperebutkan, sembilan di antaranya didapat film yang disutradarai Aditya Gumay itu. Pengumuman nominasi FFB dibacakan di kampus Unpad, Bandung, Kamis (1/4/2010).

Emak Ingin Naik Haji diunggulkan di kategori Film Terpuji, dan menempatkan aktor Reza Rahadian sebagai nomine untuk Pemeran Utama Pria Terpuji. Aktris senior Ati Kanser, yang menjadi tokoh utamanya, diunggulkan sebagai  Pemeran Utama Wanita Terpuji. Sementara Aditya Gumay diunggulkan untuk Sutradara Terpuji.

Pesaing Emak Ingin Naik Haji datang dari film Sang Pemimpi, sekuel dari film Laskar Pelangi arahan sutradara Riri Riza, yang membuntutinya dengan menempatkan unggulannya di tujuh kategori, di antaranya  Azwir Fitrianto  (Pemeran Pembantu Pria Terpuji), Rieke Dyah Pitaloka  (Pemeran Pembantu Wanita Terpuji), dan Riri Riza  (Sutradara Terpuji).

Selain itu,  Sang Pemimpi juga menempatkan Gusnar Nimpuno sebagai nomine untuk Penata Kamera Terpuji, Eros Efhin  (Penata Artistik Terpuji), dan Said Effendi (Penata Musik Terpuji).

Di Film Terpuji, Emak dan Sang Pemimpi akan bersaing ketat dengan unggulan lainnya, yakni  King, Ketika Cinta Bertasbih 1, dan Jamila dan Sang Presiden. Di kategori Sutradara Terpuji, Sujiwo Tejo, pedalang yang kini menjajal penyutradaraan film lewat  Bahwa Cinta Itu Ada akan berasing dengan  dengan Ari Sihasale (King), Chaerul Umam (Ketika Cinta Bertasbih 1), Aditya Gumay (Emak Ingin Naik Haji), dan Riri Riza (Sang Pemimpi).
Berdasarkan data yang dihimpun panitia FFB, total judul film yang dinilai pada Festival Film Bandung 2010 berjumlah 79 film nasional, 100 film impor, dan 342 sinetron.

Tahun ini sebanyak 21 anggota juri terlibat dalam penyaringan dan penilaian untuk menentukan siapa yang berhak menyandang prsdikat terpuji. Mereka di antaranya, Sutarjo, Yacob Sumarjo, Saini KM, Eddy D Iskandar, Ratna Juwita, Rosid G Abi, Yus R Ismail, dan Arditia Danu Subroto.

Pembacaan pengumuman para terpuji itu akan dilangsungkan pada malam puncak Festival Film Bandung pada 23 April mendatang.

Forum Film Bandung (FFB) mengadakan Festival Film Bandung untuk merayakan ulang tahun Kota Bandung setiap tanggal 1 April. “Sedangkan malam puncak sengaja diadakan tanggal 23 April karena saat ini FFB berusia 23 tahun,” kata Ketua Festival Film Bandung Edison Nainggolan.
sumber : kompas

Astaghfirullah! Bocah Merokok & Bicara Cabul Muncul di Youtube April 4, 2010

Posted by Qolam_v in Nasional.
add a comment


(wartaislam.com) Jakarta – Sebuah video muncul di Youtube dan meramaikan forum internet dalam negeri. Isinya soal bocah 4 tahun yang gemar merokok, bicara cabul bahkan memperagakan adegan hubungan badan. Duh!

Video ini bertajuk ‘Anak Kecil Berbicara Kotor Dan Merokok! Dari Surabaya!’ dan tayang di Youtube sejak Minggu (28/3/2010). Saat detikcom melihat video ini, Rabu (31/3/2010), tampak anak kecil berbaju kuning, sebut saja namanya SW.

Sebatang rokok terselip di jari tangan kanan si bocah. Dalam bahasa Jawa Suroboyoan, anak ini pun ditanyai sejumlah orang dewasa.

“SW gede dadi..? (SW besar jadi..?)” tanya mereka.
“Maliing!” sahut SW.

“Duite digawe…? (Uangnya dipakai untuk..?)” tanya mereka lagi.
“Mba… (Melacur),” cetus bocah itu.

“Nang endi? (di mana?)” kata mereka
“Ndek Dolly (Di Dolly, lokalisasi di Surabaya),” jawab SW lantang.

SW lalu menghisap rokok dan mengepulkanya. Perbuatan ini dia lakukan berkali-kali. Bahkan SW bisa membuat asap berbentuk lingkaran dari mulutnya.

“Ayo bikin yang bentuk kotak!” kata para penanya sambil tertawa.

SW kemudian ditanya sejumlah kata-kata cabul. Tanpa malu-malu, dia menyebutkan berbagai istilah alat kelamin perempuan dan laki-laki. Bahkan saat disuruh memperagakan adegan seksual, bocah ini pun menggerakkan pantatnya maju mundur.

Belum jelas, di mana video ini direkam. Yang jelas, di latar belakang tampak tumpukan karung beras atau terigu dan kardus rokok. Video direkam dengan ponsel. Bocah merokok dan bicara cabul ini juga meramaikan Detik Forum sejak 25 Maret 2010.

SW Mulai Merokok Sejak Berusia 1,5 tahun

Keluarganya mengakui si bocah mulai merokok sejak masih berusia 1,5 tahun. SW tinggal di Jl Nusakambangan No 19 C, Malang.

SW adalah 4 bersaudara anak dari pasangan Mulud (50) dan Mujiati (45). SW adalah anak bungsu. Meskipun baru 4 tahun, SW selalu bermain dengan orang dewasa. Saat detikcom berkunjung, SW pun sedang diajak orang mengirimkan barang-barang elektronik.

Perilaku SW yang suka merokok ini dibenarkan oleh sang ayah, Mulud. Menurut Mulud, SW mulai merokok sejak usia 1,5 tahun. Saat itu, SW sedang berkumpul dengan keluarga di rumahnya Jalan Klayatan, Kota Malang.

SW tiba-tiba muncul dengan rokok yang sudah menyala di tangannya. Rokok itu lalu dihisapnya.

“Saya nggak tahu siapa yang menyulutkan rokoknya. Mungkin rokok kakeknya yang ditaruh sembarangan,” kata Mulud kepada detikcom.

Menurut pengakuan Mulud, SW sempat dilarang tapi malah tidak menghiraukan. “Anaknya tidak batuk atau tersedak,” kata pria yang sehari-hari menjadi kuli bangunan ini.

Video yang memperlihatkan SW sedang merokok dan berbicara kotor muncul di Youtube dengan judul ‘Anak Kecil Berbicara Kotor Dan Merokok! Dari Surabaya!’. Di dalam video berdurasi 3.29 detik itu, SW tampak memjawab pertanyaan sejumlah orang dewasa yang merekamnya.

SW tampak sangat terbiasa merokok. Buktinya, balita itu bisa mengeluarkan asap rokok dengan bentuk menyerupai cincin. SW juga sangat lugas menyebut alat kelamin perempuan dan laki-laki, bahkan memperagakan adegan seksual. Sementara sejumlah orang dewasa di sekitarnya tertawa terbahak-bahak.

Kak Seto: SW Alami 3 Kekerasan Sekaligus
Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi prihatin dengan video di Youtube yang berisi anak kecil merokok dan berbicara cabul. SW, bocah yang belum genap 4 tahun, itu mengalami tiga kekerasan sekaligus.

“Sudah secara psikologis diajari sesuatu yang tidak sesuai umur, dia juga diajari sesuatu yang membahayakan kesehatannya yaitu merokok,” kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/3/2010).

Yang lebih parah, SW juga mengalami kekerasan yang disebut eksploitasi anak. Dengan tingkah polah SW yang tidak biasa itu, orang-orang jadi ingin melihat.

“Lalu terjadilah eksploitasi. Ini memprihatinkan,” kata Kak Seto.

Lalu siapa yang salah? Kak Seto mengaku tidak ingin menyalahkan orang tua sepenuhnya. Menurutnya, kondisi lingkungan tempat SW tinggal juga sangat berpengaruh.

“Menyalahkan orang tua sepenuhnya tentu juga tidak bisa. Kita harus lihat apakah lingkungannya juga membiarkan atau tidak,” kata Kak Seto.
Seto Mulyadi akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur untuk segera menangani anak yang belum genap 4 tahun itu.

“Kita akan berkoordinasi supaya mereka menangani masalah ini segera,” kata Seto Mulyadi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/3/2010).

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu mengatakan, SW sebaiknya diperiksa baik secara psikis dan fisik. SW harus ditangani oleh psikolog anak untuk memperbaiki tingkah lakunya.

“Selain itu, sebaiknya juga dibawa ke dokter untuk diperiksa kesehatannya. Dia juga harus menjalani sejumlah terapi ya,” kata Kak Seto.

Kak Seto juga berharap, SW dapat segera pulih dan menjadi anak-anak yang sesuai usianya. “Kita harapkan ini bisa diatasi segera. Mohon semua pihak ikut membantu,” katanya.
sumber : detik